Beranda » » Pengobatan Alternatif: Bekam

Pengobatan Alternatif: Bekam

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share melalui:
Dewasa ini berbagai jenis pengobatan alternatif kian hits di Indonesia. Mengapa bisa demikian? Karena selain menghindari banyak resiko, pengobatan alternatif seringkali terbukti sangat manjur, dan biasanya biaya yang dikeluarkan pun relatif lebih murah. Ada banyak metode yang digunakan dalam pengobatan alternatif dan salah satu metode yang sedang trend saat ini adalah Bekam. Bekam/hijamah/cupping/kop/blood letting/cantuk atau apapun istilah lainnya, telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan merupakan metode pengobatan yang sering digunakan oleh Nabi. Tehnik pengobatan ini bekerja dengan cara mengeluarkan darah kotor di dalam tubuh melalui permukaan kulit. Dengan dikeluarkannya darah kotor, maka tubuh secara otomatis akan menggantinya dengan darah baru yang lebih fresh, jadi tubuh akan lebih segar dan sehat tentunya.

Manfaat Bekam

Mengenai manfaat bekam, selain mencegah juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Kabar baiknya, menurut Rasulullah Muhammad SAW ada 72 penyakit yang dapat disembuhkan dengan melakukan bekam, diantaranya: penyakit jantung, darah tinggi, impotensi, wasir/ ambeien, vertigo, migrain, stroke, diabetes/kencing manis, pengapuran, liver, gagal ginjal, asma, sakit gigi, masuk angin, kolesterol tinggi, sembelit, nyeri lambung/maag, nyeri tulang belakang, ayan/epilepsi, sinusitis, encok & reumatik, biduran, kemandulan, haid tidak lancar, masalah mata, paru-paru, penyumbatan pembuluh darah, dan masih banyak lagi.

Proses Pembekaman
  1. Diawali dengan melakukan mengekopan (penghisapan) pada beberapa bagian (titik) tubuh tertentu menggunakan tabung/gelas bekam, hal ini bertujuan untuk membuat tekanan negatif di dalam tabung, sehingga terjadi bendungan lokal pada permukaan kulit. Proses pengekopan ini biasanya berlangsung selama +/- 5 menit (antara 3 sampai 9 menit) sehingga akan terjadi pembiusan (Anestesi) lokal. Sekedar catatan, bahwa dalam melakukan proses ini sangat dianjurkan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan dan dilarang melakukan pengekopan lebih dari empat titik bekam sekaligus.
  2. Melepas tabung/gelas bekam dari permukaan kulit, kemudian pada bekas pengekopan tersebut dilakukan penyayatan menggunakan pisau bekam atau tusukan dengan jarum bekam (lancet). Khusus yang menggunakan sayatan, biasanya jumlah sayatan dalam 1 titik bekam adalah antara 5 sampai 15 sayatan tergantung dari diameter tabung/gelas bekam yang digunakan. Mengenai kedalaman sayatan adalah antara 0,3 sampai 0,5 cm dan dilakukan secara sejajar sesuai dengan garis-garis tubuh. Tanda sayatan yang baik adalah setelah disayat permukaan kulit tidak langsung mengeluarkan darah dan darah baru akan keluar pada waktu proses pengekopan selanjutnya.
  3. Melakukan pengekopan ulang pada titik-titik bekas sayatan/tusukan selama +/- 5 menit. Dalam proses ini darah kotor akan keluar dengan sendirinya. Biasanya darah yang keluar berwarna merah kehitam-hitaman, berbuih, dan kental. Setelah +/- 5 menit tabung/gelas bekam dilepas lalu dibersihkan dari noda darah dan bila diperlukan bisa dilakukan pengekopan ulang (maksimal 7 kali pengekopan) tapi dengan catatan tidak melakukan sayatan/tusukan lagi.
  4. Proses terakhir adalah membersihkan luka bekas bekam setelah itu mengolesinya dengan minyak habbatussauda. Perlu diingat bahwa luka bekas bekam tidak boleh disiram air sebelum 3 jam dan sekedar untuk diketahui, bahwa umumnya bekas bekam akan hilang antara 2 sampai 5 hari setelah proses pembekaman.
Begitu luar biasanya manfaat dari bekam ini, tapi tidak semua orang boleh melakukan bekam, siapakah mereka? Mereka adalah:
  1. Orang tua yang kondisi fisiknya sangat lemah
  2. Anak kecil di bawah usia 9 tahun
  3. Orang yang tekanan darahnya sangat rendah, yaitu di bawah 90/70 mmHG
  4. Wanita hamil
  5. Wanita haid
  6. Pengidap diabetes yang telah memiliki gangrene (luka luar akibat diabetes)
  7. Orang yang sedang mengalami demam tinggi
Cukup sekian dari saya, semoga secuil informasi ini bermanfaat dan sebagai informasi tambahan, sebaiknya jarak melakukan bekam minimal 1 bulan sekali dan demi menjaga diri dari penyakit menular ada bagusnya anda memiliki alat bekam khusus pribadi. Terima kasih…

Oleh: Aplikasi Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar